Intro :
namaku siraja goda, umur dua puluh dua, bujang tulen suku sunda
kerja sebagai pelayan, di sebuah toko cina yang saban sabtu gajian
kerja baru setengah bulan, tak kusangka tak ku duga, aku ditaksir perawan
perawan anak majikan, anak yang semata wayang yang bakal dapat warisan
dia sering titip salam, lewat seorang sobatku, yang juga sepekerjaan.
mula mula aku bingung, mula mula aku ragu, percaya tidak percaya.
kata orang orang tua, cinta murni itu buta, tak memandang apa apa
biar tampangku kayak monyet, biar dompetku selalu lepet
kalau cinta mau apa
lantaran pepatah itu, aku jadi besar hati, berniat terima salam
biarin dia tionghoa, biarin dia konghucu, itung itung cari modal
ketika malam sinchiah, menjelang lebaran imlek, dia datang ke rumahku
dia kirim aku bacang, dia kirim aku dodol, lantas ngajak dolan - dolan
perasaan tak karuan, ini itu serba kaku, dag dig dug kencang jantungku
apalagi waktu dia berbisik bilang wo ai ni, sumpah mampus kayak mimpi
karena dia sering datang, mengajak pergi berdua, aku jadi terbiasa
aku tak lagi kaku, tapi dai paksa aku, agar aku bilang i love you
pertama aku tak mau, kedua juga tak mau, ketiganya baru mau
waktu ku bilang i love you, di langsung teror aku, kita kawin saja besok
bukan main aku kaget, tapi dia terus mepet, akhirnya aku kegencet
kami pergi ke penghulu, dia masuk agamu, kini suami statusku
waktu dulu aku bingung, waktu dulu aku ragu, percaya tidak percaya
sekarang aku tak bingung, sekarang aku tak ragu, seratus persen percaya
namaku si raja goda, umur dua puluh dua, yang sudah bukan bujangan
dulu sebagai pelayan, di toko mama dan papa, yang kini jadi mertua
kerja setengah bulan lebih, aku kejatuhan bintang, dapatkan istri perawan
perawan anak majikan, anak yang semata wayang. 2x
aku ingin punya anak, lebih dari dua orang, enam, tujuh,
delapan atau sembilan
aku ogah pake balon, istriku ogah pake spiral, kami ngeri yang gituan
bukan kami anti KB, bukan kami benci KB bukan tak dukung Pemerintah
kelak harta kami banyak, kalau anak kami banyak, kan cukupan kebaginya
sebab kalau anak dua, kegedean warisannya, takut mereka salah langkah
zaman ini zaman edan, orang orang besar edan, takut anak ikut edan