Catetan - catetan pikeun bacaeun kuring, malah mandar jadi pangajaran tur pangeling - ngeling diri anu mindeng kalangsud dina enggoning ngajalanan kahirupan di dunya ieu.
Jumat, 18 Oktober 2019
LAMUNAN
Semalam ......
susah sekali untuk tidur
dirasa rasa ternyata
nyamuk begitu banyak
mana ga behenti menusuk
kulit dengan paruhnya
aduhh gatal juga bentol
meski begitu
ku paksa memejamkan mata
tetap saja
babangus dirimu itu totorojolan wae
dina kongkolak mata
aya ku hese beleke nyinglarkeunna
nepi ka kudu usaha satekah polah
kana jam - jamanna
ketika mata terpejam dengan lelap pun
naha kenapa atuh kalah hol dina impian sateh
hah ?
helloh sapa eloh ??
da bongan atuda
basa harita ........
nya inget po sabtu nya malem minggu tea
ngahaja rada sore indit
menuju rumah kamoh
ya maksudnya mau ngapelin
ngabelaan dangdan sataker kebek
nya sugan jeung sugan meunang kabungah
bebelaan punjam pinjem
na atuh
ari neupi ka payuneun salira nun
eh ketang keketrok heula
gancang carita diuk w di teras
ngadon ngopi jeung udud
nya sakitu mah ngarti nu boga imah
jol ibu kamu dari dalam rumah
menyodorkan sepiring goreng pisang
dan bala bala
ah balakecrakan w
da kareusep
duh ........
aya ku nikmat
ngalamun nu teu ka alaman
ghahahahahahahaha
Baregbeg, 08 Juli 2020
Rabu, 16 Oktober 2019
RESAH
lelaki "Sayang, Cinta, Manis, Pujaan, Belahan Jiwaku, bolehkah aku mengatakan sesuatu
hal kepadamu ?"
Wanita "Oh sayang terima kasih atas apa yang engkau katakan barusan, aku serasa
terbang melayang untungnya kamu pegangi tanganku sehingga tidak melayang-
layang di awan dan terbawa angin yang sedang kencang-kencangnya sekarang ini,
apakah yang hendak engkau katakan lagi, bukankah kau telah mengatakan
Sayang, Cinta, Manis, Pujaan dan belahan Jiwaku ?"
Lelaki "aduh sayang terkadang kamu benar juga, ah kamu ini ternyata pintar ya sayang,
namun bukan itu yang ingin aku katakan, maukah engkau tahu ?"
Wanita "baiklah silahkan katakan, walau sebenarnya sedang tidak baik mood saya untuk
mendengarkan kata-kata orang karena aku lagi pinginnya disayang-sayang dan di
manja-manja"
Lelaki "terima kasih sayang, atas waktu yang engkau berikan serta berkenannya engkau
mendengarkan, begini aku itu sering bertanya-tanya dalam hati akhir-akhir ini,
seolah keragu-raguan itu menghantui diriku dan serasa yakin engkau akan sedikit
kecewa dengan ini"
Wanita "aduhai sayang ko aku jadi kepo ya ?, apa sih sebenarnya yang mau engkau
katakan itu ?"
Lelaki "Yakin nih mau tahu apa yang mau aku katakan ?, katanya tadi sedang kurang
bagus mood nya ?" cowoknya mulai menggoda
Wanita "ihhh apa sihhhh, ayo dong bilang kamu membuat aku makin penasaran saja
sayang" mulai tidak sabar
Lelaki "baiklah kalau memang kamu memaksa, aku akan mengatakannya tapi jangan
kaget ya !!"
Wanita "iya ayo buruan bilang !!"
Lelaki "sebenarnya aku sedari tadi bingung, karena dompetku jatuh entah dimana
sewaktu kita turun dari mobil angkutan tadi, yang aku bingung bagaimana kita
pulang nanti ?"
Wanita "pinsan tanpa berkata - kata"
Tidak diketahui kelanjutan cerita ini maka dari itu cukup sampai sini saja
Taman Damai Penuh Kehangatan 16 Oktober 2019
Senin, 14 Oktober 2019
APA YA ??????
Semilir angin pagi berhembus dengan manja, menerpa dedaunan di sekitar pedesaan “Cilawangkali Ya ?”
Embun pagi masih melekat di dedaunan serta rerumputan semakin menambah segarnya suasana di waktu itu. Burung - burung berkicau saling bersahutan dengan suara khas mereka masing-masing, menambah natural keadaan di Desa itu. Orang-orang yang kebanyakan bekerja sebagai petani dan pekebun satu persatu terlihat meninggalkan rumah mereka berbekal cangkul di pundak, golok terikat di pinggang serta parang di tangan, itu menjadi sebuah rutinitas mereka untuk mencukupi kebutuhan demi menghidupi sanak keluarga mereka. Beruntung sekali di jaman sekarang masih banyak orang-orang yang dengan rela hati bekerja sebagai petani untuk bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
Diantara penduduk di desa seorang lelaki sedang melakukan persiapan untuk pergi ke ladang, dia mempunyai sekitar 500 m2 tanah garapan sekaligus miliknya serta telah diurus surat-suratnya yang didapatkan dari hasil jerih payahnya menabung semenjak mulai bekerja. Sungguh satu hal yang sangat luar biasa, dengan tekad yang kuat dan Do'a yang tiada berhenti beliau mampu mewujudkan impiannya mempunyai tanah yang sedari dahulu dia dambakan.
Tanah itu ditanaminya dengan bercocok tanam berupa tebu, pisang, singkong serta ada pula pohon-pohon yang besar yang telah tumbuh sebelumnya ada beringin, durian, rambutan, mangga dan nangka. Setiap hari dengan penuh kesadaran kerelaan dia merawat miliknya itu walaupun sedikit tetapi menghasilkan banyak keberkahan untuk dirinya.
Sebut saja namanya "Dahal" nama pendeknya "hal" terkenal seorang yang jujur lugu serta dermawan di Desa nya itu tidak segan membantu orang yang kesusahan atau membutuhkan pertolongan namun kadang-kadang kadang kocak juga walau selera humor nya naik turun, ya itulah manusia memang seperti itu situasi dirinya naik turun susah ditebak.
Di pagi itu Dahal telah selesai berbenah mempersiapkan perlengkapan
"Neng akang berangkat ya!!" Dahal berkata dari luar
"iyaa kang, eh sebentar kang ini ada yang ketinggalan" menyahut istrinya dari luar
"Apa iya, perasaan sudah semua" Dahal berguman dalam hati sambil garuk-garuk kepala
"Neng apa yang ketinggalan atuh, ini bekal sudah dirantang lengkap sama lauk pauk nya, emang akang kelupaan apa ?" Dahal
bertanya serta duduk kembali di teras menunggu istrinya, tak lama istrinya keluar sambil senyam-senyum.
"ini kang" sambil menunjuk kening dan pipinya setelah berada dekat dengan dahal
"apa atuh neng katakan" Dahal terheran-heran
" ih akang mah ga peka atuh " sahut istrinya sedikit cemberut
" aduh apa atuh neng, nanti keburu siang akang berangkat " Dahal makin kebingungan
" ini kang akang belum ngesun kening sama pipi neng ih " kata istrinya sambil mencubit pinggang Dahal
" ohh itu, muuuuuuuuach, muuuuuuuuach, muuuuuuuuach " dahal pun kemudian mencium kening dan pipi istrinya kiri kanan, istrinya
tersenyum ceria
" terima kasih akang, silahkan berangkat hati-hati ya" istrinya berkata kemudian memegang tangan kanan Dahal lalu menciumnya
Dahal pun membalas dengan mencium ubun ubun istrinya penuh kasih sayang.
" akang berangkat ya Neng Assalamu'alaikum" Dahal berkata
" Wa'alaikumsalam Wr Wb " Istrinya membalas
Dahal pun kemudian membalikan badan selangkah demi selangkah berlalu meninggalkan istrinya yang mengantarnya dengan tatapan penuh kasih sayang, diapun beranjak masuk ke rumahnya setelah Dahal hilang dari pandangan. Istri Dahal melakukan rutinitas harian dirumah dengan penuh kerelaan dan tanpa paksaan karena rumah tangga mereka ditaburi dengan bumbu kasih sayang dan bertekad menjaga serta melengkapi satu sama lain, sehingga sampai saat ini mereka hidup rukun walau terkadang ada bumbu pertengkaran sedikit namun semua itu dapat mereka cairkan tidak sampai berlarut - larut apalagi bertengkar hebat.
Kita tinggalkan Istrinya Dahal yang tengah melakukan rutinitas hariannya, kita ikuti Dahal yang tengah berjalan selangkah demi - selangkah menuju tanah garapannya yang lumayan jauh kurang lebih 5 Km dari rumah tempat tinggalnya, harus melewati sungai dan pesawahan kepunyaan H Narta Sawala orang terkaya di Desa nya, namun orang - orang disana memanggilnya "Narta Sahaja" karena walaupun H Narta kaya raya namun dia Dermawan suka menolong orang kesusahan dan apapun yang dia kenakan tidak mencerminkan seorang yang suka hidup bermewah-mewahan apa-apa yang dia kenakan bersahaja sehingga tidak menimbulkan kecemburuan atau iri hati pada tetangganya, ya karena sifat bersahajanya itulah orang-orang memanggilnya dengan H Narta Sahaja.
Singkat cerita Dahal telah sampai ke ladang nya dan menemukan sesosok terongok terbujur kaku di ladangnya langsung balik kanan, tidak lupa menurunkan barang - barang bawaannya di gubuk yang terletak di pojokan tanahnya di bawah pohon beringin yang cukup tua saking tua nya penulis tidak bisa menaksir berapa usia pohon tersebut. Dahal berlari tergopoh - gopoh menuju Ketua RT yang dekat dengan kebunnya yang bernama " Sa'an ", setelah sampai di depan rumah Dahal berhenti dulu sebentar mengambil nafas yang terengah engah, setelah nafasnya agak lega kemudian dia mendekati pintu dan mengetuknya.
“Tok tok tok” Terdengar suara pintu di ketuk oleh Dahal
“Assalamu’alaikum” Dahal memberi salam sambil terengah engah
“Assalamu’alaikum” kembali Dahal memberi salam, namun masih belum ada jawaban
“Assalamu’alaikum” Dahal memberi salam untuk ketiga kali
“Wa’alaikumsalam” baru terdengar ada jawaban dari dalam yang ternyata itu adalah pak Sa'an alias bukan istrinya pak Sa'an
“Amboi ternyata pak Dahal, silahkan masuk pak” kata pak Sa'an seraya membuka pintu
“ah tidak pak saya tidak masuk cukup di sini saja badan saya kotor dan terburu buru” sahut pak Dahal
“Kita ngobrol di sini saja pak di teras” pak Dahal menimpali
“baiklah pak mari duduk” sahut pak Sa'an mengajak tamunya duduk di teras, kemudian mereka duduk
“mari bicara pak ada apa sebenarnya pagi pagi datang kemari dan sepertinya terburu-buru sekali” pak Sa'an membuka percakapan setelah mereka duduk
“begini pak Sa'an barusan saya dari kebun, bukan dari pasar” sahut pak Dahal
“iya saya juga menebak seperti itu pak kalau bapak Dahal ini dari sawah bukan dari rumah janda” sahut pak Sa'an menimpali
“Bagus kalau seperti itu ternyata bapak berbaik sangka pada saya” sahut pak Dahal
“ya Ya ya” sahut pak Sa'an “lalu apa yang hendak bapak katakan sebenarnya ??” sambung pak Sa'an
“aduh tenang dulu pak saya ini masih capek dan kaget serta keringatan, bo yo kasih minum dulu kek” pak Dahal menyahut
“oooohh baiklah tunggu sebentar ya saya ambil minum dulu ke belakang” sahut pak Sa'an “mau minum apa ?” timpal pak Sa'an
“ah tidak usah repot repot pak seadanya saja” sahut pak Dahal
“bener ini pak saya serius “ sambung pak Sa'an
“ah yang betul pak “ menyahuti pak Dahal
“ih serius atuh pak, masa saya bercanda” timpal pak Sa'an
“baiklah kalau bapak memaksa, air putih saja pak” sahut pak Dahal
“anget apa dingin “ pak Sa'an menimpali
“panas saja pak setengah gelas, lalu campur yang dingin setengah gelas” sahut pak Dahal
“ohhh baiklah tunggu sebentar ya” kata pak Sa'an seraya hendak berdiri namun tangannya ditarik oleh pak Dahal hingga terduduk kembali
“ehh bapak ini mau kemana ?, saya ini terburu-buru pak !!!, ko bapak malau mau pergi mengambil minum” sahut pak Dahal agak marah
“oh ya ya ya maaf pak” kata pak Sa'an lalu dia duduk lagi
“ya udah apa sebetulnya yang hendak bapak laporkan “ sambung pak Sa'an
“begini saya menemukan sosok di Kebun tebu saya, tapi belum jelas sosok apa itu karena saya keburu takut” pak Dahal menerangkan
“Lalu maksud pak Dahal apa menemui saya ???” pak Sa'an menimpali
“Eu eu eu saya mau minta tolong bapak temani saya memastikan sosok apa itu yang ada di kebun saya” sahut pak Dahal
“pak Dahal yakin dan percaya sama saya, kalau saya ini pemberani ?? saya ini penakut juga loh pak !!” sambung pak Sa'an
“Lah kalau bapak penakut kenapa jadi kepala Keamanan di RT ini ??” Tanya pak Dahal
“ah itu mah karena terpaksa saja pak, karena di RT kita belum ada Generasi muda yang mau jadi keamanan” Jawab Pak Sa'an
“oh bener juga ya “ menimpali pak Dahal
“baiklah kalau begitu mari berangkat ke ladang bapak kita lihat apa yang sebenernya berada di ladang itu” ajak pak Sa'an
lalu berangkatlah mereka berdua ke kebunnya pak Dahal untuk memeriksa apa sebenarnya sosok misterius yang ada di kebunnya Pak Dahal itu....................................
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Sampurasun, bagja bagja bagja waluya kawan kawan semua, kita bertemu lagi ya, he he he, ter...
-
KECAMATAN BAREGBEG Kata Pengantar Puji Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat ALLAH SWT Tuhan yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia NYA kita ...
-
SAPAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH SERTA IJIN BERGABUNG DI FACEBOOK Main Facebook semalam suntuk di Facebook banyak unik - unik wahai kawan - ka...